Mengemas ulang “Puncak Asmara” menjadi tantangan terbesar Rayen Pono sepanjang 20 tahun berkarir di industri musik – tantangan yang, hebatnya, berhasil ditaklukan Rayen Pono dengan apik dan percaya diri. Vokal Rayen Pono yang bergelora sekaligus bergairah mencetuskan roman yang lebih dewasa di “Puncak Asmara”. Sementara itu, aransemen musik yang berpadu antara contemporary R&B dan hip hop soul semakin menegaskan suka cita yang dipancarkan oleh mahakarya Utha Likumahuwa tersebut.
Alhasil, “Puncak Asmara” versi Rayen Pono memiliki potensi besar untuk mencuri hati para penggemar musik dari segala usia. Terlebih lagi, sudah saatnya bagi generasi kekinian untuk mengenal sosok Utha Likumahuwa dan jasa beliau bagi industri musik Tanah Air.
“Utha Likumahuwa adalah salah satu dari sedikit sekali musisi pria yang, kala itu, berhasil memperkenalkan vokal powerful di blantika musik Indonesia. Ditambah lagi, beliau adalah putra Indonesia Timur – sama seperti saya,” terang Rayen yang berdarah Ambon dan Nusa Tenggara Timur. “Saya tidak berharap saya bisa menjadi persis seperti Utha Likumahuwa. Akan tetapi, saya berharap seluruh penggemar musik Indonesia bisa melihat betapa luar biasanya talenta yang dilahirkan oleh Indonesia Timur.”