“Happier” Sebagai Bentuk Representasi Dari Cinta Sejati Oleh Nomaden


Realita memang terkadang tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita. Sebaik-baiknya mimpi yang dapat dirangkai seringkali terpukul oleh kenyataan yang senantiasa memaksa kita untuk berdamai dengan apa yang ada.
“Happier” menggambarkan kisah sepasang kekasih yang berada di ujung sebuah perjalanan, dimana semua terasa hampa dan gelap, diselimuti rasa takut, sedih, dan penyangkalan akan fakta bahwa sesuatu yang mereka bangun sudah mencapai titik jatuh tempo.
Kendati demikian, segala bentuk pilihan sejatinya ada di tangan kita, disertai dengan konsekuensi yang menyelinap dibalik setiap keputusan yang kita ambil. Begitulah yang terjadi pada nomaden, terlepas dari dalamnya perasaan yang ia miliki terhadap sosok tersebut, ia tetap menginginkan yang terbaik dan akan melakukan apa saja untuk membuat sang sosok merasa Bahagia; atau setidaknya lebih bahagia dari yang pernah ia rasakan, meskipun harus menghadapi kesedihan, penyesalan, dan rasa sakit karena harus melepaskannya. Karena itulah, “Happier” merupakan bentuk representasi dari cinta sejati.