“Hilang”, Ungkap Nestapa Rayen Pono Untuk Almarhum Ayah


Terdapat kepahitan yang berbeda ketika seseorang yang paling kita cintai dan andalkan tidak lagi berada di sisi kita. Itulah yang kemudian mengilhami Rayen Pono untuk menciptakan karya musik terbarunya, yakni sebuah balada yang bertajuk “Hilang”. Terinspirasi dari kepergian sang ayahanda beberapa tahun yang lalu, lagu “Hilang” ini pun melanjutkan rilisan lagu-lagu Rayen Pono sebelumnya, yakni “Cinta Dari Timur”, “Mulai Kesepian”, dan reinterpretasi mahakarya klasik Utha Likumahuwa yang bertajuk “Puncak Asmara”.
Dibalut dengan produksi orkestral pop yang megah, balada berdurasi 4 menit dan 55 detik ini menjadi salah satu karya paling personal yang pernah digubah oleh seorang Rayen Pono. Tidak ada keseganan rasa yang disimpan oleh musisi berusia 40 tahun ini, seraya Rayen Pono melukiskan ruang rindunya kepada sang ayahanda di firdaus sana: “Ku tak pandai menyembunyikan rasa / Setiap kali ku teringat dirimu disana / Aku hilang semangat, rindu t’rasa menyengat / Sesaat aku tersadar, tak ada lagi dirimu / Hilang”.
Lagu “Hilang” ini pertama kali ditulis oleh Rayen Pono dua minggu semenjak berpulangnya sang ayahanda pada bulan Mei 2018 yang lalu. Narasi yang mengimbuhkan balada yang satu ini terinspirasi dari rasa kehilangan terdalam yang belum pernah dialami oleh Rayen Pono sepanjang hidupnya. Terang musisi berdarah NTT-Ambon tersebut, “Ketika Papa berpulang, saya merasakan duka dan pilu yang paling getir yang pernah saya rasakan. Seolah-olah rasa kehilangan tersebut tidak ada ujungnya. Hidup dan hati saya, sejujurnya, tidak lagi sama tanpa hadirnya beliau.”
Sosok ayahanda turut empunya pengaruh yang signifikan dalam insan dan karir Rayen Pono. Nominator AMI Awards yang menggeluti ranah musik pop, R&B, dan soul ini bahkan mendeskripsikan almarhum beliau sebagai seorang “konfirmator” yang banyak memandu dan mendukung setiap jejak langkah Rayen Pono. “Almarhum Papa adalah teman saya untuk berbincang, kawan saya untuk berdiskusi, dan lawan saya untuk berdebat,” lanjutnya. “Banyak sekali karakter beliau yang turut saya warisi. Saya pun kemudian melihat diri saya sebagai wujud ‘penyempurnaan’ dari almarhum Papa.
Penggarapan video klip untuk lagu “Hilang” ini pun tidaklah sembarangan. Nara Nugroho, yang juga adalah penulis skenario film drama Panduan Mempersiapkan Perpisahan dan sutradara seri orisinil Vision+ bertajuk Orkes Semesta, mengisi kursi sutradara video klip tersebut yang juga siap ditayangkan di YouTube pada tanggal 28 April 2023. Ide narasi untuk video klip “Hilang” terinspirasi dari masa kecil Rayen Pono bersama sang ayahanda.
“Video klip ini bisa dibilang menjadi kesimpulan untuk lagu ‘Hilang’ tersebut,” ucap Rayen Pono. “Pada akhirnya, kita yang memaknai apa itu suatu kehilangan, dan bahwa hilangnya raga tidaklah sama dengan hilangnya jiwa. Saya meyakini bahwa, meskipun raga beliau sudah tidak lagi berada di sisi saya, jiwa beliau kini menjadi satu dengan sukma di dalam dada saya.”
Lagu “Hilang” ini pertama kalinya diperkenalkan sebagai bagian dari album perdana Rayen Pono yang bertajuk Empat Puluh, yang dirilis pada tanggal 30 Januari 2023. Dikemas sebagai manifestasi dari perjalanan musik Rayen Pono sepanjang empat dekade terakhir, album Empat Puluh telah diliput oleh beberapa media bergengsi seperti The Jakarta Post dan MSN.
“Tidak hanya lagu ‘Hilang’ yang memiliki makna yang personal bagi saya. Keseluruhan album Empat Puluh ini adalah siapa diri saya dan seperti apa manis pahit yang telah saya arungi sepanjang hidup saya. Saya sangat bersyukur dengan respon para pendengar untuk album saya sejauh ini dan saya berharap album ini bisa menginspirasi para audiens musik dan sesama musisi di luar sana – terutama para talenta di Indonesia Timur,” tutup Rayen Pono.
“Hilang” oleh Rayen Pono dirilis di bawah naungan Semesta Records dan bisa didengarkan di semua digital streaming platform (DSP) saat ini juga. Video klip “Hilang” tayang di YouTube pada tanggal 28 April 2023.
Tentang RAYEN PONO (@rayenpono)
Indonesia Timur kaya akan talenta musik yang orisinil dan perkasa – salah satunya Rayen Pono. Sang singer-songwriter, produser, dan vocal director berdarah Ambon dan Nusa Tenggara Timur pertama kali menggebrak blantika musik Indonesia sebagai personil pop duo Pasto di era 2000-an. Pada tahun 2012, Rayen Pono memulai karirnya sebagai seorang solois R&B dengan karya seperti “Maluku Maju” yang menjadi bagian dari album soundtrack film Cahaya Dari Timur (Beta Maluku). Konsistensi Rayen sebagai solois semakin ditegaskannya pada tahun 2022 – dimulai dengan single “Cinta Dari Timur”. Setelah berkiprah di blantika musik Tanah Air sepanjang dua dekade terakhir, Rayen Pono merilis album debut solonya yang bertajuk Empat Puluh pada tanggal 30 Januari 2023 – bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-40. Rayen Pono berkarya di bawah naungan label musik Semesta Records.