Anastasia Ria Bicara Tentang Metamorfosis Cinta di Mini Album “Siklus”

Anastasia Ria Bicara Tentang Metamorfosis Cinta di Mini Album “Siklus”

Tidak ada yang sanggup merangkai suka terindah dan duka terdalam layaknya putaran waktu yang menggerakkan nyawa seorang insan manusia. Seberapa pun lembut dan tangguhnya sang insan, sulit baginya untuk luput dari daur kehidupan yang acapkali terlaksana oleh karena cinta, impian, dan perpisahan. Mutiara kebajikan ini lah yang kemudian melandasi mini album perdana Anastasia Ria yang bertajuk Siklus – yang siap dinikmati oleh para penggemar musik Indonesia pada tanggal 24 Februari 2023.

Sang singer-songwriter yang menekuni musik pop ini telah merintis identitasnya sebagai salah satu musisi pendatang baru yang patut disimak sedari tahun 2022 – persisnya, ketika sang musisi asal Jakarta Selatan ini bergabung dengan label Semesta Records dan merilis balada orchestral pop yang bertajuk “Bintang dan Bulan Purnama”. Kini memasuki kurun dewasa yang baru, Anastasia Ria siap memperkenalkan jati dirinya yang sepenuhnya melalui mini album Siklus.

“Kata ‘siklus’ di sini menyiratkan hati aku yang pernah bersemi, bagaikan kepompong yang kemudian melalui perjalanan metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu,” terang Anastasia Ria. “Keenam lagu yang menyusun mini album ini pun seolah-olah mengilustrasikan siklus yang sempat aku lalui ketika menapaki jalinan romansa dengan seseorang. Aku belajar bahwa cinta dan romansa juga bisa dipandang sebagai sebuah proses metamorfosis, yang kerap kali menciptakan perubahan sekaligus pendewasaan.”

Metamorfosis cinta yang menjadi narasi mini album Siklus ini dimulai dengan lagu pembuka “Asmara” dan “Candu” yang melukiskan bagaimana pesona seseorang mampu membuat jatuh hati. “For Sure”, lagu ketiga yang juga merupakan karya perdana Anastasia Ria sebelum bergabung dengan Semesta Records, bertutur tentang bagaimana renjana romansa dengan mudahnya bersemi menjadi janji setia. Selanjutnya, “In Case You Are In Love” seolah-olah menjadi gaung romansa Anastasia Ria yang hendak mengajak semua pendengarnya untuk turut merayakan keajaiban cinta. 

Akan tetapi, semua hal baik ditakdirkan untuk berakhir – begitu pula dengan perjalanan metamorfosis cinta yang satu ini. “Bintang dan Bulan Purnama” adalah balada nan menghanyutkan yang mengajarkan tentang bagaimana mimpi yang manis tidaklah selaras dengan realita yang pahit. Mini album Siklus ini kemudian ditutup dengan epilog mengharukan yang bertajuk “Patah Hati Akhir Tahun”: Ketika cinta bersemi untuk kemudian gugur akibat kecewa.

Berbeda dengan album/mini album pop Indonesia pada umumnya, Siklus menempatkan Anastasia Ria sebagai tidak hanya artis utama, tetap juga songwriter sekaligus komposer. Dengan asistensi dari produser Dion Djokoadi, Anastasia Ria bertekad menjadikan Siklus sebagai antologi karya yang sejati dengan visi dan identitasnya.

“Mini album Siklus menampilkan diriku sebagai sang tokoh utama sekaligus dalang di balik setiap cerita yang aku tuturkan,” lanjut Anastasia Ria, yang kerap terinspirasi oleh musisi ragam genre seperti Kunto Aji, Ify Alyssa, dan Maliq & D’essentials. “Selain itu, aku berniat menjadikan Siklus sebagai wadah yang bisa meng-showcase kemampuanku dalam mengembangkan gaya musik pop menjadi sesuatu yang lebih unik.”

Perubahan sekaligus pendewasaan juga bisa dirasakan dari produksi musik yang membangun keseluruhan mini album Siklus. “In Case You Are In Love” terinspirasi dari kelembutan subgenre soft pop dan acoustic R&B yang mungkin akan mengingatkan pendengarnya dengan rapsodi lembut Jeremy Passion. Irama disco-pop “Asmara” yang diiringi dengan perkusi khas 1980-an seyogyanya mampu memuaskan nostalgia para pendengar yang merindukan gelora masa muda ala Fariz RM atau era “Sinaran”-nya Sheila Majid. “Candu” menampilkan sisi musikalitas Anastasia Ria yang lebih playful seraya dia turut mengeksplorasi genre pop, doo-wop, funk-pop dan R&B.

Anastasia Ria memberikan acungan jempol kepada labelnya, Semesta Records, yang sejak awal memberikan kepercayaan penuh atas visi dan kreativitas sang musisi.

“Aku sangat beruntung karena aku bisa bekerja sama dengan label yang memberikan aku restu untuk mewujudkan konsep musik yang selalu aku cita-citakan. Aku diberikan kebebasan untuk menggarap karya seperti apa yang aku impikan dan memilih karya mana yang layak menyusun mini album Siklus ini,” puji Anastasia Ria. “Sejak awal, aku ingin menciptakan sesuatu yang fresh, unik, tapi tetap bisa dinikmati oleh semua orang.”

Dari semua lagu yang menyusun mini album Siklus, “For Sure” menjadi karya yang paling istimewa bagi perjalanan karir Anastasia Ria. Balada indie pop yang dicirikan dengan aransemen piano yang kental ini menjadi titik transisi seorang Anastasia Ria – dari musisi independen yang hanya berbekal mimpi menjadi pekerja seni profesional yang siap mencurahkan dedikasinya bagi skena musik Indonesia.

“Bisa dibilang bahwa lagu ‘For Sure’ ini adalah trademark aku. Tanpa lagu ini, aku tidak akan mungkin bisa menjadi siapa diriku pada hari ini. Lagu ini menyimpan sejarah bagiku secara pribadi, yang menandakan titik awal dalam perjalanan karirku sebagai seorang musisi,” tutup Anastasia Ria.

Mini album Siklus oleh Anastasia Ria dirilis di bawah naungan label Semesta Records dan bisa didengarkan di semua digital streaming platform (DSP) pada tanggal 24 Februari 2023.

About Author

Erik Sabeni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *