Dengan “Saujana” Bilal Indrajaya Keluar Dari Zona Nyaman


Sebelumnya tahun ini Bilal merilis singel pertama bernuansa pop kreatif 80an, “Niscaya” yang diproduseri oleh Laleilmanino. Diakuinya sebagai musisi yang sangat melek sejarah musik pertiap dekade ia menyadari kalau dirinya melewatkan era musik pop kreatif Indonesia 80an. Maka itu rilisan keduanya, “Saujana” ini masih memiliki nuansa pop kreatif 80an yang groovy dengan tempo medium dan ketukan yang joget-able tipis.
“Gue dengerin banget musik era 50an, 60an, 70an, 90an serta 2010an. Tapi tanpa sadar gue skip satu era yaitu 80an. Gue ga pernah sentuh sama sekali. Dan baru kesentuh saat gue ngegarap “Niscaya”. Makanya di singel ini nuansa 80annya masih kerasa banget”
“Saujana” yang artinya sejauh mata memandang, bercerita soal perpisahan terlalu dini. Spesifiknya menyoroti soal hubungan persahabatan/pertemanan. Yang karena sebuah alasan secara tiba-tiba harus berpisah. Kali ini diproduseri oleh musisi/penulis lagu Vega Antares dandi co-produseri oleh Kurosuke (Christianto Ario). Diakunya lagi saat menggarap lagu ini, Bilal sangat intens mendengarkan penyanyi pop Indonesia 80an, Utha Likumahuwa yang menjadi inspirasi terbesarnya dalam menulis “Saujana”.
“Saujana” juga merupakan penanda rilisan artis terbaru besutan Aksara Records yang baru saja bangkit dan merilis album penuh, “Wijayakusuma” milik Ardhito Pramono.
Setelah berusaha keluar dari area nyaman dengan bereksplorasi di pop 80an, lantas apa imaji yang ingin dicapai Bilal sebagai penyanyi yang sebelumnya identik dengan The Beatles, Dewa19 dan Sore ini. Apa dengan keluar dari zona nyamanya ini lantas Bilal sepenuhnya berpaling dari musiknya, dan meninggalkan musik dengan pengaruh-pengaruh sebelumnya yang telah membentuknya, dan membawanya ke sini?
Jawabannya ada di album penuh perdannya nanti. Yang dijanjikannya akan ada beragam mood, termaksud mood Bilal Indrajaya sebagai penyanyi pop yang sudah kita akrabi saat ini.
Untuk saat ini, mari kita nikmati dulu persembahan terbaru Bilal Indrajaya, “Saujana” dengan eksplorasi terbaru baru dari pop kreatif Indonesia era 80an yang tengah digandrunginya.