Kalala Membagi Kegalauan Tentang Ambang Kenangan Masa Lalu Lewat Single Ke-2 Berjudul “Liminal”


Liminal yang berarti ambang, perbatasan atau transisi dipilih sebagai judul lagu karena lagu ini bercerita tentang kondisi seseorang yang masih terjebak pada kenangan masa lalu dan mengharapkan kenangan tersebut masih dapat ia jalani dan rasakan pada kehidupannya, padahal kenyataannya apa yang dijalani sekarang sudah berbeda. Terjebak dalam ambang antara memori masa lalu dan kehidupan yang sekarang itulah yang menginspirasi pemberian judul Liminal.
Masih menggaet Vit Alian sebagai produser yang menggarap single pertamanya. Kali ini, dibandingkan dengan single sebelumnya, Liminal lebih terasa minimalis karena hanya berpusat pada satu instrumen utama yaitu piano untuk mengiringi suara Kalala yang lembut. Pemilihan aranseman yang seperti ini bukan tanpa alasan, sepi dan kosong adalah unsur utama yang ingin dimasukkan ke dalam lagu ini. Memasukkan nuansa kosong ke dalam lagu pop bukanlah pekerjaan yang mudah, maka berbagai riset dan metode rekaman digunakan sang produser untuk memproduksi lagu ini.
“Waktu rekaman bener-bener nyiapin suasana hati yang santai banget supaya dapet feelnya, dan meskipun memakan waktu yang cukup panjang untuk proses produksinya, tapi aku lega dan puas karena selesai dengan perasaan yang fun.” Ujar Kalala saat ditanya mengenai perasaannya dalam memproduksi single ke-2 ini. Kalala berharap Liminal dapat mewakili perasaan banyak orang yang merasakan kekosongan serupa saat harus move on dari masa lalu menuju masa depan.
Mendengarkan Liminal kita seperti berada di tengah gedung bioskop yang kosong dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk dan pulang dengan perasaan hampa. Setidaknya itulah pesan yang coba disampaikan Kalala dalam single terbarunya ini. Saat ini Liminal sudah resmi dirilis dan dapat didengarkan di seluruh kanal musik digital. Semoga Liminal dapat menjadi alternatif musik yang disukai bagi pendengar musik Indonesia.